Sabtu, 17 Maret 2012

kuliner

WARUNG SATE SUMBER MULYO
ALA BLITAR



Rumah makan yang terletak di jalan D.I Panjaitan Km.10 ini telah dibangun sejak tahun 1999. Semula rumah makan ini dahulunya terletak di Km.9. seiring berjalannya waktu rumah makan inipun berpindah tempat ke tempat yang lebih strategis dibandingkan tempat sebelumnya. Seperti rumah makan pada umumnya, rumah makan ini mempunyai berbagai macam masakan dari makanan khas Palembang yaitu empek-empek, sate yang berasal dari Madura, dan berbagai macam olahan makanan yang terbuat dari daging kambing seperti sate kambing yang sangat banyak diminati oleh konsumen.
Rumah makan ini buka pada jam 8.00 sampai dengan jam 00.00 wib dan rumah makan ini tidak menerima pesan antar “ujar pemilik rumah makan”. Menurut beliau rumah makan ini sangat banyak diminati karena rasa masakannya yang gurih dan lezat sehingga banyak konsumen yang menjadi langganan dirumah makan tersebut, sampai-sampai di tingkat dua ruko tersebut dibuka juga tempat makan bagi konsumen apabila tidak kebagian tempat di lantai satu “ujarnya”.
Berbagai macam olahan yang terbuat dari daging kambing ini sangat diminati karena harganya juga yang lumayan terjangkau yakni berkisar antara 10ribu rupiah sampai 30ribu rupiahUntuk makanan andalan dari tempat rumah makan ini adalah “Tongseng Kambing”.
             Makanan ini terbuat dari berbagai macam bumbu yang telah dicampur menjadi  satu dan ditambah lagi daging kambing setengah masak yang telah dibuat sate kemudian dilepaskan dari tusukannya setelah itu diberi kuah yang telah dimasak dan ditambahi kecap. Sehingga rasa Tongseng ini pedas manis
Kemudian yang tak kalah uniknya dari rumah makan ini adalah rumah makan ini menyediakan nasi goreng kambing. Jika hanya nasi goreng tentu sudah biasa kita makan,bagaimana dengan nasi goreng kambing? Pasti penasarankan mencobanya.
 Nasi goreng kambing ini sama seperti nasi goreng pada umumnya yaitu nasi yang digoreng kemudian di beri bumbu penyedap dan tentu saja telor ayam yang dicampur kedalam nasi tersebut, dan tentunya tak lupa ditambahkan daging kambing yang telah dibakar setengah matang kemudian diaduk menjadi satu dengan nasi goreng tersebut. Mungkin anda ingin mencoba dirumah resep masakan yang satu ini, mudah dan praktis cara pembuatannya. Selamat  mencoba >,< ...
Oleh: Rumiyati

Jumat, 16 Maret 2012

Berawal Dari Usaha Kecil-kecilan


PENGUSAHA MINYAK SUKSES

Menteng (K4)- H. Muhammad  Asadudin salah seorang pengusaha minyak  tanah di Tanjungpinang yang bertempat dijalan menteng komplek PGA. Awal dibukanya usaha ini sejak tanggal 26 februari 1998. Motivasi atau ide awal dari usaha ini dari melihat temannya dibatam yang telah sukses dalam usaha minyak.  H . Muhammad Asadudin berinisiatif atau berkeinginan  membuka usaha minyak ditanjungpinang.
Berawal dari menjual minyak kecil-kecilan hingga sekarang telah menjadi pengusaha minyak yang sukses. Omset yang biasa ia dapat dari usaha ini 20juta perbulan, dengan hasil penjualan  minyak tanah 20 ton. Harga minyak tanah sekarang  sudah naik, minyak tanah yang dijual 1liter 12.000 dan 1 botol 17.000, dulunya 1 liter hanya 10.000 dan 1 botol hanya 15.000. Naiknya harga minyak diikuti dari agen minyak yang dia ambil. Dia juga menerima pesanan melalui sms dan telpon.
Selain itu H.Muhammad Asadudin tidak hanya memiliki usaha meinyak tanah masah banyak usaha-usaha lain yang dia buka, seperti warnet, penjualan gas (gas besar dan gas kecil), penjualan es krim dan membuka pembayaran listrik. Sekarng dia berkeinginan membuka usaha butik anak-anak tetapi masih menunggu modal yang cukup dan tempat yang strategis untuk membuka butik tersebut.(Siti Aisyah)

Bisnis Laundry


BISNIS LAUNDRY KILOAN MENJAMUR DI TANJUNGPINANG


D.I Panjaitan (K4) - Bisnis cuci pakaian atau laundry kiloan kian menjamur di kota Tanjungpinang, Kepri. Hal ini terjadi seiring meningkatnya kesibukan warga dan cuaca buruk yang terus melanda. Saking banyaknya, berbagai kios laundry kiloan dapat ditemui di hampir semua sudut jalan.
Salah seorang pengusaha laundry kiloan, Harnita (31 tahun), ”ia memulai bisnisnya dengan modal awal Rp. 30 juta pada Desember 2011. Uang itu ia gunakan untuk menyewa tempat dan membeli sejumlah peralatan laundry, mulai dari mesin cuci hingga setrika. Dengan di dampingi empat karyawan, ia mampu menyedot cukup banyak pelanggan hanya dalam waktu beberapa pekan saja,“ ujar pemilik DUTA laundry.
Untuk dapat meraih kesuksesan, ”ia mengaku memiliki sejumlah jurus jitu. Selain mematok harga murah hanya Rp. 7000/Kg, ia juga membolehkan pelanggan untuk memilih sendiri aroma pewangi pakaian. Dengan lima pilihan aroma, yaitu lavender, lily, rose, peach, dan apel. Pelanggan pun dimanjakan bak raja,” ujarnya.
Tak hanya itu, Harnita menerapkan kebijakan, jika ada kerusakan pada pakaian pelanggan, ia bersedia mengganti dua kali lipat biaya cucI. Bahkan, pelanggan juga bisa mengambil pakaiannya dengan cepat lewat satu hari pelayanan alias satu hari kering.
“DUTA laundry” ini buka pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB. Bagi yang berminat, bisa langsung menghubungi DUTA laundry yang beralamat di Jalan D. I. Panjaitan No. 1 Blok B Km. 6 Tanjungpinang, atau bisa juga menghubungi  0821 7300 2898. (MARTY)

Pencucian Motor


Usaha Pencucian Kendaraan Bermotor

 

Jalan Triwijaya (K4) – Banyaknya kendaraan yang ada di kota Tanjungpinang, baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Khususnya bagi para pengusaha pencucian kendaraan, hampir setiap hari selalu ada pelangan yang ingin mencucikan kendaraan mereka.
Usaha inilah yang sedang dijalani oleh Andik (33) warga Kp. Banjar. Andik membuka usaha ini sudah 6 bulan yang bertempat disimpang Jl. Triwijaya Km. 15 dan dengan dibantu oleh satu orang karyawan. Meskipun dengan sarana dan prasarana yang serba terbatas tapi andik yakin usahanya ini bisa berkembang dan maju.
Usaha pencucian kendaraan yang dilakukan Andik ini, hanya ditunjang dengan mengandalkan mesin pompa air, selang, sabun, kain pencuci, KIT pengkilat, bros ban dan air. “ Untuk sepeda motor kami kenakan biaya Rp. 10rb dan untuk kendaraan roda empat kami kenakan biaya sebesar Rp. 25ribu.” Ujar Andik. (Andi Gunawan)

Usaha Konter handphone yang menjanjikan



Persaingan Konter Handphone di Ramayana


Wiratno (K4)- Tingginya minat masyarakat saat ini terhadap barang-barang elektronik seperti handphone, membuat beberapa orang tertarik untuk membuka usaha konter handphone. Kita dapat melihat banyaknya konter-konter yang ada di Tanjungpinang. Konter tersebut bukan hanya menjual pulsa tetapi juga berbagai macam aksesoris untuk handphone.
Andi Purwanto (32) merupakan salah seorang wiraswasta yang menjalankan usaha konter handphone, awalnya Andi membuka konter handphone yang bernama “Leo Teleshop” nya di Jalan Merdeka daerah pasar, namun saat ini Andi sudah memiliki 3 cabang konter 2 diantaranya di Ramayana Mall Tanjungpinang.
Usaha konter yang sudah dijalankan hampir 7 tahun ini memang memberikan keuntungan yang menjanjikan jika ditekuni. Namun perjalanan usaha nya tidak selamanya berjalan mulus. Apalagi untuk usaha konter handphone di Ramayana bukan hanya 3 atau 5 konter melainkan 12 konter handphone. Sehingga Andi harus pintar-pintar mengatur strategi penjualannya.
”Iya, kalau saya tidak terlalu memberikan harga yang tinggi ke konsumen karena bisa lihat sendiri disini banyak sekali konter handphone yang kurang lebih menjual barang yang sama” papar Andi. Dalam sehari untuk 1 konter nya ia bisa menjual hingga Rp. 800ribu namun jika hari libur Andi mengatakan ia bisa mendapatkan lebih, apalagi jika handphone-handphone nya terjual mungkin bisa 3 atau sampai 5 juta rupiah perhari.(Susi Maryana)

Usaha

BUKA WARNET JUGA MENGUNTUNGKAN


          Jalan Baru (K4)- Rabu (13/3) "Warnet Bebe.Net ini di buka sejak tahun 2011 yang lalu. Buka usaha warnet seperti ini juga menguntungkan karena satu hari mencapai dua hingga tiga ratus ribu rupiah. Jadi jika dihitung satu bulan mencapai lebih dari Enam Juta Rupiah” ujar Bebe pemilik warnet”.


          Warung Internet yang biasanya disingkat menjadi warnet, sangat banyak di datangi oleh peminat jejaring sosial berupa Facebook dan Tweeter. Bahkan, warnet juga banyak di datangi oleh anak-anak yang gemar bermain Game Online, serta para pelajar maupun mahasiswa yang mencari tugas di Google, Website, dan lain-lain. Saat ini sudah lebih dari dua puluh warnet yang ada di Tanjungpinang. Selain banyak peminatnya, Warnet juga mempunyai keuntungan tersendiri bagi pemiliknya. Warnet Bebe.Net misalnya, warnet yang buka pada pukul 10.00 WIB  ini, selain menyediakan pelayanan internet, warnet ini juga menyediakan pelayanan seperti service komputer, editing photo, print dan scan komputer. “Warnet saya ini juga menyediakan paket khusus pada malam minggu yaitu mulai dari jam 23.30 WIB sampai dengan jam 5.00 WIB, hanya dengan membayar sepuluh ribu rupiah saja anda bisa menikmati paket internet berjam-jam. Biasanya harga normal per jam hanya tiga ribu rupiah saja. Dalam satu hari saya bisa mengantongi dua hingga tiga ratus ribu rupiah, karena dalam satu hari mencapai tiga puluh orang yang datang ke warnet ini. Untuk membuka warnet, saya membutuhkan dana sekitar tujuh puluh lima juta rupiah” ujar Bebe. Kebanyakan peminat warnet ini adalah para remaja dan anak-anak karena mereka lebih cenderung membuka internet untuk bermain Game Online dan membuka jejaring sosial sepert Facebook, dan Tweeter. (Rumiyati)

Usaha Kita


 Kepulauan Natuna jadi sentra produksi ikan




            ikan yang diimpor keluar Negri

       Didaerah kabupaten Natuna mempunyai potensi yang besar. bisa jadikan sentra perikanan di kawasan Barat Indonesia dan bisa menjual ke Asia Barat. Kawasan Asia Barat, selama ini banyak mengambil pasokan ikan dari Bangkok dan Filipina. Untuk menjual hasil ikan ke Asia Barat  juga bisa dilakukan Kepulauan Natuna dengan dijadikannya sebagai sentra produksi perikanan, mengingat potensi perikanan Natuna sangat berlimpah.
     Wilayah Kepulauan Riau, tambahnya, memiliki kawasan laut sebesar 90% namun selama ini hasil lautnya belum digarap secara maksimal, termasuk pencurian ikan oleh pihak lain. "Kita harusnya malu, karena kita masih mengimpor ikan padahal kawasan laut kita 90%," bisa dijadikan sentra perikanan setingkat Kepulauan Hawaii milik Amerika Serikat. "Levelnya seperti Hawaii, kami mau seperti itu," KBI sendiri berencana akan mendorong perkreditan sektor perikanan di kawasan Natuna dan Anambas dengan pembukaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
       Dia juga meminta pemerintah mulai untuk memikirkan pengembangan Kepulauan Natuna menjadi sentra perikanan mengingat selama ini kebutuhan konsumsi ikan sebagian besar masih diimpor. (iswahyudi-saputra.blogspot.com )

Bisnis

Jual Produk-Produk Unilever Yang Menjanjikan

Menyusun Produk-produk Unilever


Kijang Lama (K4)- Tingginya permintaan kebutuhan sehari-hari masyarakat Kota Tanjungpinang, membuat PT. Riau Abdi Sentosa selaku pengembang usaha dalam bidang Produk-produk Unilever menanamkan modal Di Kota Gurindam, tanah melayu tercinta ini.
Produk-produk Unilever
    Pemilik usaha Unilever tersebut, Bapak Handi, usaha yang ia miliki baru berjalan sekitar 1 tahun. Bapak Handi memiliki sangat banyak usaha Di Tanjungpinang. Usaha Unilever inilah yang baru-baru saja Ia jalankan. Banyak Produk-produk yang didatangkan dari Jakarta dan Bekasi selaku PT. Unilever Indonesia, Tbk. Kantor pusat Produk Unilever.
      Produk yang di pasarkan, bermacam jenis dari Rinso, Pepsodant, Clear, Sunsilk, Rexona, Lifeboy, Sunlight, Ponds, Citra dan banyak lagi jenis lainnya . Pemasaran dari Produk Unilever akan dikirim Ke Swalayan-swalayan atau Mini Market yang ada Di Kota Tanjungpinang, Pasar induk Kota Tanjungpinang, Toko-toko pinggiran bahkan juga pengiriman ke luar daerah seperti Tanjunguban, Kijang, dan Kawal. Fasilitas yang digunakan dalam pemasaran menggunakan mobil box untuk mengantar Produk-produk Ke Konsumen penjualan.
   “1 hari kadang yang bisa dilakukan dalam mengantar barang hanya 5 markat (Swalayan) dan Ke Toko-toko bisa sampai 11 toko, itu pun harus ngantri dengan mobil box usaha lainnya,”Ujar Adm.Gudang Pemasaran, Nuramalia.
   Karyawan dari usaha produk Unilever ini berjumlah 30 orang. Biarpun  berjalan baru satu 1 tahun beroperasi tetapi sudah terkenal dalam pemasarannya, banyak Swalayan-swalayan dan Toko-toko bekerja sama dalam memasarkan produk-produk Unilever ini. Kerena produk Unilever sangat laris dipasaran, sangat  banyak dibutuhkan orang dengan kualitas produk yang bagus.
    “Karyawan-karyawan yang bekerja, mulai masuk kerja pkl 07.45 WIB hingga pkl 17.00 WIB, tetapi kalau lagi barang masuk atau banyak pekerjaan yang belum diselesaikan bisa-bisa pulang pkl 18.00 WIB bahkan 19.00 WIB,”Ujar, karyawan Adm.Gudang Pemasaran, Nuramalia.
    Saat ini, lanjut Nuramalia, omset perhari dari usaha Produk Unilever ini cukup sangat memuaskan Rp.100 juta bahkan lebih perharinya. Usaha Unilever Di Kota Tanjungpinang ini sangat menjanjikan apalagi kebutuhan sehari-hari sekarang lebih tinggi yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, khususnya warga Tanjungpinang.(Herizan)

Kolom Bisnis

Sukses Menjahit Lahirkan 2 Usaha Aktif


Bu Dina sedang mengerjakan jahitan pesanan salah satu pelanggan.
Jalan Kamboja (K4)- Mikko Nasyiroh (40) memiliki tiga usaha yang dikembangkan dari hasil usaha menjahit. Wanita kelahiran Brebes, 18 Mei 1975 ini mulai mendirikan usaha menjahit sejak 8 tahun lalu. Hingga kini dari usaha tersebut mampu menumbuhkan 2 usaha lainnya masing-masing usaha kos-kosan dan servis komputer.
      Usaha jahit yang dinamainya dengan Tukang Jahit Monica ini beralamat di Jalan Kamboja nomor  70. Dia menjalani usaha itu sendiri tanpa bantuan karyawan. Setiap bulan di hari normal dia mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp. 3 jutaan, tapi menjelang lebaran pemesan jahitan ibu Dina meningkat hingga dua kali lipat.
       Ketekunan dan ketepatan janji penyelesaian jahitan, membuat pelanggan jahit bu Dina semakin ramai, dari kalangan umum hingga lembaga-lembaga sosial. Dari sekian banyak pelanggan, penyetor pesanan terbesar ialah dari sekolah-sekolah. “Pesanan yang paling sering, ya membuat baju seragam anak sekolah.” Tuturnya saat diwawancarai.
     “Uang hasil dari usaha jahit saya tabung dan Allahdullillah selang 3 tahun menjalani usaha itu, saya bisa mendirikan kos-kosan sebanyak 14 pintu.” Tutur bu Dina lagi. Usaha dari sewa kos yang ibu Dina jalani ini mampu menghasilkan keuntungan bersih Rp. 2.5 juta perbulannya. hasilnya omset penghasilan yang dia perolah setiap bulan meningkat  menjadi Rp. 5,5 juta perbulan  di hari-hari normal.
Tak puas dengan kedua usaha yang ia jalani, dua bulan belakangan ini ibu Dina kembali membangun usaha di bidang elektronik tepatnya usaha servis komputer. “saya mau meningkatkan penghasilan saya, makanya saya bangun lagi usaha servis komputer ini.” Ujar bu Dina lagi.
Dua bulan menjalani usaha servis komputer, Ibu Dina mendapat hasil bersih Rp. 6 juta. Alhasil kini beliau mampu mengantongi sedikitnya Rp. 8,5 juta penghasilan bersih setiap bulan. Dan kini sebagian dari omset penghasilan ketiga usaha tersebut ia simpan untuk menambah usaha-usaha lain kedepannya.
Ditanya tentang suka duka, bu Dina mengatakan bahwa hal yang menyenangkan dalam menjalani usaha-usaha itu ialah tiadanya keterikatan sehingga dia bebas membagi waktu. Namun kebalikan dari itu dukanya ia jumpai pada usaha menjahit ketika dihadapkan dengan pelanggan yang cerewet.(Agus Salim)

Menjadi pedagang sejak masih duduk dibangku sekolah


 

Pedagang Jam Menjadi Pedagang Aksesoris
 
 
         Bintan Centre (K4) - Ingin mendapatkan kebutuhan aksesoris yang cantik-cantik, anda bisa datang dan melihat aksesoris yang dijual dipasar Bintan Center batu 9. 
           Zaman modern sekarang aksesoris merupakan kebutuhan yang penting bagi kaum remaja putri, untuk menambah kecantikan penampilannya, baik itu aksesoris cincin, kalung, gelang dan berbagai macam pin jilbab bagi remaja putri yang memakai jilbab. Dipasar Bincen banyak pedagang yang mencukupi kebutuhan keluarganya dengan menjual aksesoris wanita, salah satunya pedagang yang bernama Alek.
 "Saya berjualan seperti ini sejak saya masih duduk dibangku sekolah, orangtua saya mendidik saya berjualan sejak saya kecil karena kedua orangtua saya adalah pedagang, jadi saya juga menjiwai sekali untuk berdagang", papar Alek.
           Sebelum saya berjualan aksesoris, saya menjual jam tangan dan saya juga menerima servis jam, “ujar Alek”. Pertama-tama Ia berjualan dibatu 3, akan tetapi setelah ada penggusuran pemindahan pedagang kaki lima. Ia dan 20 pedagang kaki lima lainnya dipindahkan kepasar Bintan Center. Kini Ia (Alek) mempunyai toko jam dan toko kosmetik yang baru satu tahun dibukanya. Mengenai barang aksesoris yang Ia jual, Ia memproduksinya dari Bandung dan Jakarta, kemudian Ia juga menerima barang-barang yang dihasilkan oleh Ibu-Ibu kegiatan PKK.
            Bicara tentang harga, saya menjual aksesoris ini mulai dari harga seribu rupiah sampai 15 ribu rupiah, sesuai dengan bentuk dan kesulitan pembuatannya, “ujar Alek”.(Kusniati)