FEATURE
PROFIL
“SUMIATI SI PENJUAL JAMU GENDONG KELILING”
Kebudayaan modern kadang bisa
menghapuskan budaya tradisional. Anggapan itu kerap kali terdengar. Namun tak
berlaku pada jamu tradisional. Buktinya saat ini masih banyak penjual jamu
tradisional, khususnya di Tanjungpinang.
Waktu 12 tahun menjadi penjual
jamu,tidak membuat Sumiati (38) merasa bosan Wanita yang akrab disapa Sumi itu sehari-hari
jualan jamu tradisional khas Klaten di Tanjungpinang. Usahanya yang dirintis
sejak tahun 2000, telah sedikit mengubah kehidupannya.
Pada
tahun 1998, ia memutuskan untuk pindah ke Tanjungpinang. Ia meninggalkan desa
kelahirannya Klaten Jawa Tengah, bersama anaknya dengan segenap harapan. Harapn
itu sangat besar, ia ingin memperbaiki kehidupannya.
Tanjungpinang
menjadi kota utama tujuannya. Dengan penduduk yang lebih banyak dari desa
kelahirannya, Sumi berharap jamunya akan lebih laku untuk dijual di
Tanjungpinang. Berbekal keahlian untuk membuat jamu yang diperoleh dari ibunya,
anak pertama dari tiga bersaudara ini memulai usahanya dengan menggendong jamu.
Setiap
hari ia mulai berjalan kaki berjualan
jamu keliling sejak pukul 06.00 pagi dan berakhir pukul 14.00 atau pukul 2
siang. Adapun rute perjalanan dalam jualan jamu gendong ini yaitu Jalan Batu
Kucing- Jalan R.Ali Haji-Jalan Ir.Sutami-Jalan Kartika-komplek Man- Jalan
citra- Jalan Batu Kucing.
Segala
usaha telah dijalaninya untuk memenuhi kebutuhan dan membiayai pendidikan
anaknya meski dengan penghasilan dari yang menjual jamu yang pas-pasan, hanya
Rp30.000 s/d Rp 40.000/hari.
Banyak
suka duka yang telah ia temui selama menjadi penjual jamu gendong keliling
dengan berjalan kaki. Pengalaman yang paling menyedihkan terjadi pada tahun
2002, kala itu sedang turun hujan deras di Jalan Batu Kucing, kebetulan
jalannya agak menurun. Ketika berjalan tiba-tiba ia terpeleset. Akibatnya semua
jamu yang digendongnya jtuh dan botolnya semua pecah. Sedangkan pengalaman
yang
menarik baginya adalah ketika jamunya diborong habis oleh seorang ibu yang
mempunyai kedai makan. Saat itu jamunya langsung laris terjual semua.
Sumi
mengaku, meski berat dan mendapat penghasiln tak seberapa, Sumi tak ingin
meninggalkan pekerjaannya sebagai penjual jamu gendong keliling.
Ia
sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya selama ini. Bahkan ketika ditanya
“apakah tidak ingin mencari pekerjaan lain?” ia pun menggeleng. Namun ia masih
punya harapan “Ingin membangun rumah sendiri dari hasilnya menjual jamu gendong
keliling”,ungkapnya.(Supatmiati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar