Tradisi Melayu Mandi Safar Bunda Tanah Melayu, Kab,Lingga
Perayaan Mandi
Shafar pada awal bulan Februari setiap tahun yang diadakan di Kabupaten
Lingga diperkirakan ramai dihadiri pengunjung. Para pengunjung tidak saja
berasal dari penduduk lokal melainkan berasal dari luar daerah. Bahkan ada yang
datang dari luar negeri, terutama Singapura.
Ritual Mandi Safar |
Mandi Shafar adalah suatu kegiatan tradisi yang
dilaksanakan sebagian masyarakat Melayu Kabupaten Lingga, Kepri. Kegiatan
tradisi yang bernuansa Islami ini dilaksanakan setiap tahun, tepatnya pada
setiap hari Rabu keempat di bulan Syafar tahun Hijriah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Lingga, Muhammad Ishak menjelaskan kegiatan ini sudah dilaksanakan secara turun
temurun yang berlansung sejak Sultan Lingga Riau yang terakhir, yakni Sultan
Abdurrahman Muazamsyah yang memerintah tahun 1883-1911 silam.
Makna mandi Syafar sebenarnya adalah introspeksi
diri baik jasmani maupun rohani yang di dalamnya terkandung harapan ke ridhoan
Allah agar diselamatkan dari musibah dan malapetaka. Selanjutnya memohon
ampunan kepada-Nya atas segala kesalahan dan kekurangan yang pernah dibuat agar
tidak terulang di masa mendatang.
Sedangkan makna sosialnya menjaga terjalinnya
hubungan silaturahmi antara keluarga di masyarakat yang ditandai dengan
kekompakkan dan rasa kebersamaan, baik saat berada di rumah ibadah, di tempat
pemandian atau di tempat objek-objek wisata lainnya.
Beberapa lokasi objek wisata yang bakal dipenuhi
oleh pengunjung saat mandi Shafar diantaranya air terjun Resun, Pasir Panjang
Karang Bersulam dan Lubuk Papan Damnah. Apalagi Lubuk Papan saat ini sudah kita
tata sehingga mampu menampung pengunjung lebih banyak dari sebelumnya.
Selain itu, pihaknya sudah mengontak beberapa
mitra yang ada di Singapura dan Malaysia. Jika mereka ingin menghadiri acara
mandi syafar di Lingga bisa memenfaatkan jalur transportasi laut dari Sekupang,
Batam yang setiap hari melayani jalur Tanjung Buton, Daik Lingga. bahkan bisa
menggunakan jalur tranportasi laut dari Tanjungpinang,Lingga ataupun Tanjungpinang,Pancur.
Bupati Lingga H Daria mengharapkan kepada
masyarakat agar senantiasa dapat melestarikan kegiatan ritual mandi Shafar.
Khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, ditegaskan Bupati agar secara terus
menerus dapat mengemas kegiatan tahunan yang diselenggarakan pada bulan kedua
tahun Hijriah itu. Hal ini agar dapat menjadi salah satu daya tarik
pariwisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke Lingga.(herizan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar