SEJARAH
TEMPAT WISATA PULAU ALAI_UNGGAR
Batu
Limau Salah Satu Tempat Wisata
Pulau
alai_ungggar salah satu pulau yang terdapat di Karimun. Batu limau salah satu
desa dipulau alai_unggar dan merupakan salah satu tempat wisata. Tempat wisata
batu limau terdapat banyak batu-batuan yang berbentuk benda dalam kehidupan
sehari-hari dianataranya yaitu batu lesung, batu kapal , batu pengantin, batu
kemaluan pria dan wanita, dan masih banyak lagi batu-batuan yang lain sehingga
tempat tersebut dipenuhi dengan banyak batu.
Dahulunya
batu limau terdapat kerajaan yang dipimpin oleh raja yang bijaksan dan adil
kepada rakyatnya. Raja ini mempunyai seorang putrid yang bernama Nilam, putrid
Nilam sangat patuh kepada kedua orang tuanya. Kerjaan ini mempunyai pantang
larang kerajaan yang tidak boleh dilanggar oleh turun temurun raja. Pantang
larangnya yaitu turun temurun raja tidak boleh menikah dengan rakyat jelata.
Suatu
hari putri Nilam minta izin kepada raja untuk bermain disekitar pulau unggar
bersama dayang-dayangnya, raja pun mengizinkannya. Ditengah perjalanan mereka
bertemu dengan salah seorang pemuda yang baru pulang dari menangkap ikan,
pemuda ini bernama Alang, Alang bekerja sebagai nelayan dipulau tersebut. Putri
Nilam dan Alang akhirnya berkenalan. Setelah lama berkenalan mereka menjalani
hubungan secara diam-diam.
Setelah
lama menjalani hubungan akhirnya putrid mengatakan kepada raja bahwa ia ingin
menikah dengan Alang. Awalnya raja tidak setuju karena menginggat pantang
larang kerajaannya. Raja tidak kuasa melihat anaknya kecewa akhirnya ia
mengizinkan dengan syarat setelah menikah mereka tidak boleh tinggal dipulau
tersebut. Putri Nilam pun setuju akan syarat yang diberi ayahnya.
Akhirnya
mereka menikah, setlah beberapa hari menikah putrid Nilam dan Alang
mempersiapkan diri untuk pindah kepulau lain. Raja memerintah kepada
pengawal-pengawalnya agar mempersiapkan kapal dan segala sesuatu kebutuhan putrid
Nilam dan Alang. Mereka akhirnya berangkat, diperjalanan hari tidak mendukung
untuk mereka meneruskan perjalanan. Mereka mencari pulau-pulau terdekat untuk
memberhentikan perjalanan. Setelah samapi dipulau terdekat agin bertiup kencang
sehingga memecahkan kapal dan segala isinya, akhirnya kapal serta seisinya
berubah menjadi batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar