Kamis, 07 Juni 2012

SEJARAH TEMPAT WISATA PULAU ALAI_UNGGAR

SEJARAH TEMPAT WISATA PULAU ALAI_UNGGAR
Batu Limau Salah Satu Tempat Wisata
Pulau alai_ungggar salah satu pulau yang terdapat di Karimun. Batu limau salah satu desa dipulau alai_unggar dan merupakan salah satu tempat wisata. Tempat wisata batu limau terdapat banyak batu-batuan yang berbentuk benda dalam kehidupan sehari-hari dianataranya yaitu batu lesung, batu kapal , batu pengantin, batu kemaluan pria dan wanita, dan masih banyak lagi batu-batuan yang lain sehingga tempat tersebut dipenuhi dengan banyak batu.
Dahulunya batu limau terdapat kerajaan yang dipimpin oleh raja yang bijaksan dan adil kepada rakyatnya. Raja ini mempunyai seorang putrid yang bernama Nilam, putrid Nilam sangat patuh kepada kedua orang tuanya. Kerjaan ini mempunyai pantang larang kerajaan yang tidak boleh dilanggar oleh turun temurun raja. Pantang larangnya yaitu turun temurun raja tidak boleh menikah dengan rakyat jelata.
Suatu hari putri Nilam minta izin kepada raja untuk bermain disekitar pulau unggar bersama dayang-dayangnya, raja pun mengizinkannya. Ditengah perjalanan mereka bertemu dengan salah seorang pemuda yang baru pulang dari menangkap ikan, pemuda ini bernama Alang, Alang bekerja sebagai nelayan dipulau tersebut. Putri Nilam dan Alang akhirnya berkenalan. Setelah lama berkenalan mereka menjalani hubungan secara diam-diam.
Setelah lama menjalani hubungan akhirnya putrid mengatakan kepada raja bahwa ia ingin menikah dengan Alang. Awalnya raja tidak setuju karena menginggat pantang larang kerajaannya. Raja tidak kuasa melihat anaknya kecewa akhirnya ia mengizinkan dengan syarat setelah menikah mereka tidak boleh tinggal dipulau tersebut. Putri Nilam pun setuju akan syarat yang diberi ayahnya.
Akhirnya mereka menikah, setlah beberapa hari menikah putrid Nilam dan Alang mempersiapkan diri untuk pindah kepulau lain. Raja memerintah kepada pengawal-pengawalnya agar mempersiapkan kapal dan segala sesuatu kebutuhan putrid Nilam dan Alang. Mereka akhirnya berangkat, diperjalanan hari tidak mendukung untuk mereka meneruskan perjalanan. Mereka mencari pulau-pulau terdekat untuk memberhentikan perjalanan. Setelah samapi dipulau terdekat agin bertiup kencang sehingga memecahkan kapal dan segala isinya, akhirnya kapal serta seisinya berubah menjadi batu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar